![]() |
Para wirausahawan memamerkan produk unggulan mereka di Kudus. DInas terkait siap menciptakan ratusan wirausahawan baru setiap tahun. (KF/Adv-WAHYU) |
Pasalnya,
hal itu menjadi salah satu dari sembilan program unggulan Bupati dan Wakil
Bupati Kudus terpilih, yakni pelatihan dan pendampingan bagi 500 wirausahawan
baru setiap tahun. Program ini dinilai sangat sesuai dengan filosofi gusjigang
yang dianut masyarakat Kudus. Gusjigang mengandung makna berakhlak bagus,
pinter ngaji dan dagang.
Sebagai
organisasi perangkat daerah (OPD) yang membidangi dunia UKM, Disnaker Perinkop
dan UKM sangat tertantang dengan program tersebut.
”Setiap
tahun kami mencetak wirausahawan-wirausahawan baru melalui serangkaian
pelatihan. Dengan adanya program dari kepala daerah terpilih ini, maka kami
semakin tertantang untuk meningkatkan kualitas pelatihan dan output yang
dihasilkan,” kata Bambang Tri Wahyu, Kepala Disnaker Perinkop dan UKM Kabupaten
Kudus.
Dia
menjelaskan, butuh kerja keras dan keseriusan untuk merealisasikan 500
wirausahawan baru setiap tahun. Untuk itulah, pihaknya terus berupaya melakukan
terobosan. Selain bekerja sama dengan UMKM Center Jawa Tengah, Disnaker
Perinkop dan UKM Kabupaten Kudus juga berupaya menjadi fasilitator antara
pelaku usaha UKM dengan toko modern.
”Kami
berharap, produk-produk UKM Kudus bisa masuk ke toko modern. Dengan demikian,
produk tersebut akan terangkat prestisnya. Selain itu, promosi produk juga
semakin maksimal,” jelas dia.
Program
lain adalah, secara berkala pihaknya juga mengirimkan pelaku-pelaku usaha untuk
mengikuti pameran. Disnaker Perinkop dan UKM mengikutkan para pelaku UKM Kudus
ke pameran-pemeran lokal, regional, hingga pameran yang berskala nasional.
Tujuannya jelas, dengan mengikuti pameran, maka pelaku usaha Kudus akan bisa
memperluas jaringan pemasarannya.
”Kami
memberangkatan pelaku usaha secara bergantian. Kami pilih pelaku-pelaku UKM
yang memang memiliki produk sesuai tema pameran. Di sisi lain, pelaku UKM yang
berangkat ke pameran juga harus memiliki daya saing di tingkatan pasar yang
lebih luas,” pungkasnya.
Selain
itu, Disnaker Perinkop dan UKM Kudus juga gencar menyosialisasikan tentang
kiat-kiat mengatasi kendala permodalan. Selain mengakses permodalan dari bank,
pelaku usaha sebenarnya bisa mencari tambahan modal melalui Lembaga Pengelola
Dana Bergilir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB UMKM). Badan
Layanan Umum (BLU) yang berada di bawah naungan Kementerian Koperasi dan UKM
tersebut menawarkan kemudahan untuk bantuan modal usaha.
klikFakta.com/Adv-WAHYU
KZ
