![]() |
Sejumlah pasien di salah satu puskesmas di Kabupaten Jepara yang belum terakreditasi. [KF-089] |
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara, menargetkan seluruh
Puskesmas akan terakreditasi seluruhnya. “Dalam rangka peningkatan mutu dan
kinerja pelayanan puskesmas, kita menargetkan pada 2019 seluruh puskesmas di
Jepara InsyaAllah akan terakreditasi seluruhnya dari pusat,” kata Bupati Jepara
Ahmad Marzuqi, SE pada sambutan penerimaan kunjungan tim surveyor akreditasi
puskesmas 2017, di Peringgitan Pendapa Kabupaten Jepara, Rabu (15/03/2017)
malam.
Proses akreditasi puskesmas dilakukan secara bertahap
pada 12 puskesmas yang belum terakreditasi.
“Tahun 2015 sebanyak 6 puskesmas telah selesai terakreditasi. Tahun 2016
menyusul 3 puskesmas juga telah terakreditasi. Kemudian untuk tahun 2017 sesuai
usulan ada 8 puskesmas yang akan dinilai
yaitu, Puskesmas Donorojo, Mayong I, Pecangaan, Kedung I, Kembang, Pakis
Aji, Batealit, Nalumsari, dan medio (pertengahan) September hingga Oktober 3
puskesmas lagi yang kita usulkan survey ke Komisi Akreditasi Kementerian
Kesehatan RI diantaranya, Puskesmas Welahan
II, Bangsri II, dan Kalinyamatan. Kemudian untuk puskesmas Karimunjawa
akan dipersiapkan pada tahun 2018” terangnya.
Ia mengatakan, akreditasi pada puskesmas itu dipandang
sangat penting, agar reformasi birokrasi dapat berjalan sesuai rel yang telah
ditentukan, serta terwujudnya citra pemerintah yang semakin baik. “Karena
puskesmas merupakan ujung tombak dan sekaligus sebagai tolok ukur pelayanan
publik di bidang kesehatan. Jika ujung tombaknya baik dan mampu memberikan
pelayanan sesuai standar yang telah ditetapkan, maka semuanya akan baik. Jika
kepercayaan meningkat maka partisipasi masyarakat juga meningkat” Ungkapnya.
Dirinya juga mengaharapkan, Peningkatan kualitas
pelayanan puskesmas tidak boleh kendor paska akreditasi, tetapi harus lebih
meningkat. Sehingga paska akreditasi harus menjadi pemicu kinerja kita semua.
Pihaknya optimistis seluruh puskesmas di Kabupaten Jepara bisa terakreditasi
hingga 2019.
Dalam acara penerimaan kunjungan tim surveyor tersebut,
juga di lakukan penandatanganan dan serah terima surat pernyataan oleh
Puskesmas Kedung I dan tim surveyor yang berjumlah 3 orang yaitu, Eko Bayu
Nugroho, SKM, dr. Dotti Indarsanto, dan dr. Rita Novia.
Saat ditemui setelah acara, Kepala Puskesmas Kedung I dr.
Lupi Murwani, MM mengatakan, salah satu program unggulan puskesmas adalah
“Gerdu Hati”. Gerakan peduli ibu hamil resiko tinggi (Gerdu Hati) yang
menangani kasus anemia dan Kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil. Atas
data dasar pada salah satu desa disana, terdapat 70 persen ibu hamil dengan
kasus anemia dan 40 persen KEK. Karena
kepercayaan akan pantangan-pantangan mengkonsumsi jenis makanan masih kental
ditempat itu, diantranya cumi dan ikan pari. “Khawatirnya tahayul- tahayul
anaknya lemes dan sebagainya, sehingga justru dengan asupan gizi ang kurang
menyebabkan ibu hamil menjadi anemia dan KEK,” ujarnya.
Dijelaskan, setelah satu tahun program “Gerdu Hati” digalakkan, angka ibu
hamil dengan anemia dan KEK, berhasil menurunkan angka kasus dari semula 70
persen sekarang menjadi 45 persen.
klikFakta.com/089
