![]() |
Pasangan calon Bupati Jepara pada Pilkada 2017. [klikFakta/istimewa] |
klikFakta.com, JEPARA – Tahapan demi tahapan dalam Pemilihan
Kepala Daerah (Pilkada) Jepara telah dimulai dan telah memasuki masa kampanye. Hajat
terbesar untuk menentukan pucuk pimpinan tertinggi di kota ukir ini ternyata
kalah telak dari om telolet om dan rumah makan “mahal” di pantai Bandengan.
Hal itu seperti yang dikatakan pengamat media dari peace and
diffusion of Islam (Pionis) institute, Wahyu KZ. Menurutnya, Pilkada 2017
yang notabene gawe besar yang dimiliki rakyat Jepara terasa kurang “greget”.
Sejumlah media, khususnya media baru (new media) terlihat kurang agresif
dalam mensosialisasikan gawe lima tahunan ini.
“Kita dapat melihat om telolet om menjadi fenomenal,
tidak hanya di lokal Jepara tetapi sampai tingkat dunia. Ini tidak lepas dari pengaruh media. Sebab, sebelum ramai di Jepara, fenomena om telolet om sudah ada di kota-kota lain di luar
Jepara. Tetapi justru fenomenal hingga menjadi viral dunia setelah ramai di
Jepara lewat sorotan media,” ujar Wahyu dalam sebuah forum diskusi Pionis institute, Selasa
(27/12/2016).
Lebih lanjut ia mengatakan, demikian pula kasus rumah makan
yang nengkik pembelinya di kawasan pantai Tirta Samudra. Tarif lumrah bagi sebagian
orang karena keberadaan warung yang ada di tempat
wisata sehingga aji mumpung, dan mahalnya harga ikan ditengah cuaca yang buruk menjadi terkesan
sangat mahal melalui curhatan seorang pembeli di media sosial yang diberitakan
oleh media baru.
“Masyarakat Jepara tentu saja berharap agar Pilkada juga menjadi perbincangan publik yang menarik sehingga pada saat
pemungutan suara, akan lebih banyak lagi yang memberikan suara dan pilihannya di
TPS,” terangnya.
Hal itu juga dikatakan Mufti Nur Hidayat, pengamat dari
Pionis institute lainnya. Ia menambahkan, pengaruh media baru dan media sosial
sangat besar. Era digital seperti saat ini, media baru dapat mengubah hal biasa
menjadi luar biasa, lewat kekuatan media yang mampu menggiring opini publik.
“Ini yang harus dijadikan perhatian baik oleh penyelenggara
Pilkada maupun tim sukses para calon. Pemanfaatan media harus lebih
dimaksimalkan agar sosialisasi lebih optimal,” imbuhnya. [klikFakta.com/daviq-088]
