Pelatihan ini diberi nama “Training of Trainers Ecobrick” yang diselenggarakan, Jumat (09/12/2016) bertempat di Gedung PCNU Lantai 2 Jln. Pemuda Jepara. [klikFakta.com/089] |
klikFakta.com, Jepara – Sampah plastik sangat sulit terurai
dalam tanah, membutuhkan waktu bertahun-tahun dan ini akan menimbulkan
permasalahan tersendiri dalam penanganannya. Pembuangan di Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) sampah bukanlah solusi yang cukup bijak dalam pengelolaan sampah
plastik ini.
Menyikapi persoalan ini Lembaga Penanggulangan Bencana dan
Perubahan Iklim (LPBI NU) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kab. Jepara
dan Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKK NU) Jepara bekerjasama dengan Pengurus
Pusat (PP) LPBI NU mengadakan pelatihan, yang bertujuan untuk mengurangi polusi
sampah plastik dan menjadikannya suatu bentuk yang memiliki nilai ekonomis
tinggi. Pelatihan ini diberi nama “Training of Trainers Ecobrick” yang
diselenggarakan, Jumat (09/12/2016) bertempat di Gedung PCNU Lantai 2 Jln.
Pemuda Jepara.
Direktur Bank Sampah Nusantara (BSN) LPBI NU, Fitria Aryani,
mengatakan, ecobrick tidak dapat mengurangi jumlah sampah namun dapat
nengurangi polusi yang disebabkan melaikan dengan membuat ecobrick plastik
bekas ini dapat diubah menjadi sesuatu benda yang lebih visioner,” terang
Fitria.
Fitria juga menjelaskan, Ecobrick dibuat dengan cara
memasukan plastik-plastik bekas kedalam botol bekas hingga padat dan botol
menjadi keras. “kami menggunakan material ramah lingkungan dengan memasukkan
dan memadatkan sampah plastik yang sudah bersih dan kering ke dalam botol
plastik. Botol plastik dinilai masih menjadi sebuah wadah yang cukup kokoh,
karena sebuah botol plastik berukuran 600 mililiter dapat diisi sekitar 250
gram sampah plastik atau setara dengan 2.500 lembar plastik bungkus mi instan,
untuk kemudian jadi produk bermanfaat seperti kursi taman, dingklik dan
lainnya,” urai Fitria sambil membuat 1 buah ecobrick.
Asyhadi selaku sekretaris Pimpinan Cabang (PC) LPBI NU
Jepara menambahkan, bila nanti program ecobrick ini sudah berlangsung dengan
optimal di Jepara, manfaatnya akan bisa dirasakan, tidak hanya untuk lingkungan
hidup, melainkan juga potensi wisata. Di dunia, program ecobrick sudah banyak
dikembangkan, tidak hanya untuk menanggulangi masalah sampah plastik, melainkan
juga sebagai bahan pembuatan karya-karya seni, fasilitas-fasilitas umum di
tempat wisata, dan lain-lain,” ujarnya.
Peserta pelatihan Training of Trainers Ecobrick berjumlah 42
orang yang terdiri dari LPBI NU Jepara, LKK NU Jepara, LP Ma’arif Jepara, IPNU
Jepara, IPPNU Jepara, Ansor NU Jepara, Fatayat NU Jepara, Muslimat NU Jepara,
LPBI NU Kudus, Fatayat NU Kudus, LPBI NU Pati, Fatayat NU Pati, Fatayat NU
Demak dan dari unsur Komunitas Sosial KCCJ.
Azizah dan Masnuah perwakilan dari komunitas yang mengikuti
pelatiahan, mengungkapkan bahwa permasalahan sampah terutama sampah plastik
optimistis dapat teratasi dengan metode ini apabila muncul kesadaran dan
kedisiplinan seluruh masyarakat untuk dapat menerapkannya secara bersama-sama.
[klikFakta.com/089]